AS Kerahkan Kapal Perang Dekat Venezuela, Maduro Tanggapi dengan Ancaman Mobilisasi Milisi

Berita11 Dilihat

suarablitar.com — Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyatakan kemarahan atas pengerahan tiga kapal perang Amerika Serikat di perairan lepas pantai Venezuela. Operasi ini diklaim sebagai upaya untuk memberantas perdagangan narkoba, namun Maduro menyebutnya sebagai upaya “ilegal” untuk mengubah rezim pemerintahan Venezuela.

Menurut informasi yang dilansir dari kantor berita AFP pada Sabtu (23/8/2025), pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump telah meningkatkan tekanan terhadap Maduro dengan menggandakan hadiah uang menjadi US$50 juta untuk penangkapan pemimpin Venezuela tersebut atas tuduhan narkoba. Tiga kapal perusak berpeluru kendali kelas Aegis dilaporkan menuju perairan internasional Venezuela, dan kemungkinan 4.000 Marinir juga akan dikerahkan.

Maduro menyinggung ancaman yang ditujukan kepada Venezuela sebagai tindakan “tidak bermoral, kriminal, dan ilegal,” dalam pernyataannya kepada anggota parlemen. Ia menegaskan bahwa tindakan agresi terhadap suatu negara di Amerika Latin berarti menyerang semua negara di kawasan tersebut.

Departemen Kehakiman AS menuduh Maduro memimpin “Kartel Matahari,” geng penyelundup kokain yang beroperasi selama dua dekade dan mengirimkan ratusan ton narkotika ke AS, yang menghasilkan ratusan juta dolar. Washington juga tidak mengakui kemenangan Maduro dalam dua pemilu terakhir. Sebagai respons terhadap ancaman dari AS, Maduro menyatakan akan mengerahkan 4,5 juta anggota milisi di seluruh Venezuela dan menyerukan aksi demonstrasi untuk mengecam Washington.