PDIP Tanyakan Keseriusan Noel soal Hukuman Mati untuk Koruptor setelah Tersandung Kasus Pemerasan

Berita17 Dilihat

suarablitar.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer (Noel), pada Rabu malam, 20 Agustus 2025, terkait kasus dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Penangkapan ini mengundang tanggapan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Politikus PDIP, Guntur Romli, menyatakan, “Saya hanya ingin mengingatkan sesumbar Noel bahwa siap dihukum mati kalau korupsi. Katanya dia siap? Apa sekarang dia siap?” Guntur menekankan bahwa tindakan Noel adalah masalah pribadi dan tidak ada kaitannya dengan pemerintahan, serta menyebut Noel telah berkhianat kepada Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, pada akhir 2020, Noel yang saat itu menjabat sebagai ketua relawan Jokowi Mania, mendesak Presiden Jokowi untuk memilih menteri yang siap dihukum mati jika terlibat korupsi. Ia menyerukan agar calon menteri menandatangani pakta integritas terkait hal tersebut.

Noel diduga memeras sejumlah perusahaan terkait sertifikasi K3, namun KPK belum merinci jumlah uang yang terlibat. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) tersebut, KPK juga menyita 22 barang bukti, termasuk kendaraan mewah seperti Nissan GTR, BMW, dan beberapa motor sport.