PBB Umumkan Bencana Kelaparan Pertama di Gaza sejak Konfrontasi dengan Israel

Berita11 Dilihat

suarablitar.com — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan bencana kelaparan di Gaza, wilayah yang tengah dilanda konflik. Sekitar 500.000 orang di Gaza saat ini menghadapi situasi kritis yang dijuluki “bencana besar” kelaparan. Ini adalah pertama kalinya PBB menyatakan bencana kelaparan di kawasan Timur Tengah.

Kepala bantuan PBB, Tom Fletcher, menyatakan bahwa kelaparan ini sepenuhnya dapat dicegah. Dia mengisyaratkan bahwa makanan tidak bisa mencapai daerah tersebut karena adanya hambatan sistematis oleh Israel. Namun, Kementerian Luar Negeri Israel segera menanggapi dengan membantah pernyataan PBB, menyatakan bahwa tidak ada bencana kelaparan di Gaza. Israel mengecam laporan dari panel Integrated Food Security Phase Classification (IPC), menyebutnya sebagai hasil dari “kebohongan Hamas.”

Dalam laporan IPC terbaru, yang dirilis pada 22 Agustus 2025, bencana kelaparan (IPC Fase 5) telah terkonfirmasi di kota Gaza, yang mencakup sekitar 20 persen wilayah Jalur Gaza. Situasi diperkirakan akan memburuk, dengan kelaparan diproyeksikan meluas ke wilayah Deir al-Balah dan Khan Younis pada akhir September, yang dapat mempengaruhi sekitar dua pertiga wilayah Palestina.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa setelah 22 bulan konflik, lebih dari setengah juta orang di Jalur Gaza saat ini menghadapi kondisi memprihatinkan yang rawan kelaparan. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi hampir 641.000 orang menjelang akhir September. IPC juga mencatat bahwa kondisi ini merupakan kemunduran paling parah dalam hal kelaparan sejak mereka mulai melakukan analisis di kawasan tersebut, disebabkan oleh eskalasi perang antara Israel dan Hamas serta pembatasan ketat terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan.

Fletcher menekankan bahwa kelaparan ini seharusnya dapat dicegah jika akses bantuan diperbolehkan, dan mengungkapkan keprihatinan besar terkait situasi saat ini.