Krisis Lahan Pertanian di Subang Membayangi Investasi Mobil Listrik

Otomatif16 Dilihat

suarablitar.com — Sebagian lahan pabrik BYD dan VinFast di Subang, Jawa Barat, dikabarkan berada di atas lahan pertanian. Pemerintah menuntut agar lahan yang dialihkan harus diganti minimal tiga kali lipat dari luasnya. Isu ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pekan lalu, yang membahas investasi kedua perusahaan di Subang.

Menteri Pertanian menjelaskan, “Jika terjadi alih fungsi lahan pertanian, kami menegaskan bahwa lahan tersebut harus diganti minimal tiga kali lipat agar petani tetap memiliki lahan pengganti yang layak.” Namun, hal ini dibantah oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang menyatakan pabrik BYD dan VinFast sudah berdiri di lahan yang berstatus kawasan industri.

Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, menanggapi isu tersebut dengan menyatakan bahwa perusahaannya mendirikan fasilitas produksi di dalam kawasan industri. Ia menambahkan bahwa masalah tumpang tindih lahan seharusnya tidak menjadi isu karena kawasan tersebut telah sah ditetapkan.

Pabrik BYD terletak di kawasan Subang Smartpolitan, dengan nilai investasi mencapai Rp 11,7 triliun, dan direncanakan mulai beroperasi pada awal 2026.