suarablitar.com — Tunjangan besar anggota DPR RI menarik perhatian masyarakat, dengan warganet membandingkan kondisi ini dengan anggota dewan di luar negeri, khususnya di Swedia. Di Swedia, anggota DPR tidak memiliki akses ke fasilitas mewah, melainkan menggunakan transportasi umum untuk beraktivitas sehari-hari.
Dikutip dari Mail and Guardian, para menteri dan anggota parlemen di Swedia bepergian menggunakan bus dan kereta api, berbaur dengan masyarakat yang mereka wakili. “Tugas utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan,” ungkap Per-Arne Hakansson, anggota DPR dari Partai Sosial Demokrat.
Menurut BBC, perilaku politisi yang menggunakan taksi dengan dana publik di Swedia dapat menjadi berita utama. Hanya Perdana Menteri yang berhak mendapatkan mobil dinas, sementara DPR Swedia memiliki tiga unit mobil yang terbatas penggunaannya untuk tugas resmi saja.
Sementara itu, penggunaan transportasi umum oleh anggota DPR Swedia menjadi kontras dengan keluhan anggota DPR RI mengenai kemacetan di jalan menuju kompleks Senayan.
