suarablitar.com — Jakarta – Seorang pengguna Tesla Model 3 di Australia Barat berhasil mencapai jarak tempuh 409 ribu kilometer setelah memakai mobil tersebut sebagai taksi online. Meski sudah berumur empat tahun, kesehatan baterai kendaraan ini masih berada di kisaran 88 hingga 90%, menurut data dari Battery Management System.
Pemilik bengkel EV Work, Edi Gutmanis, mengungkapkan bahwa mobil ini lebih banyak menggunakan pengisian daya AC, dengan persentase 71%. Sementara itu, pengisian daya cepat DC hanya digunakan 29%. Total penggunaan daya mencapai 15.556 kWh untuk DC dan 38.012 kWh untuk AC, dengan total hampir 50 MWh.
Mobil ini menggunakan baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) yang dikenal lebih tahan lama, menciptakan kebiasaan pengisian yang mendukung keawetan baterai. Namun, selama penggunaan, pemilik mengalami getaran saat berkendara, yang disebabkan oleh dudukan motor listrik yang aus dan telah diganti seharga 130 dolar Australia (sekitar Rp 1,3 juta).
Pengalaman ini menunjukkan bahwa dengan perawatan yang baik dan kebiasaan pengisian yang tepat, baterai mobil listrik dapat bertahan lebih lama.
