Bentrokan Mematikan Polisi Kolombia dengan Kartel Narkoba dalam Operasi Penangkapan Kokain

Berita15 Dilihat

suarablitar.com — Polisi Kolombia terlibat bentrokan dengan kartel narkoba terbesar, the Gulf Clan, yang mengakibatkan enam anggota polisi tewas setelah helikopter yang mereka tumpangi ditembaki oleh pesawat tanpa awak. Insiden ini terjadi saat operasi penanggulangan tanaman koka di wilayah barat laut Antioquia, dekat Medellin, pada Jumat (22/8), menurut laporan kantor berita AFP.

Berdasarkan laporan media sosial, helikopter tersebut jatuh setelah terlibat baku tembak. Menteri Pertahanan Kolombia, Pedro Sanchez, menyalahkan serangan ini kepada the Gulf Clan, menyatakan bahwa mereka telah membunuh puluhan anggota pasukan keamanan sejak perundingan damai gagal pada awal 2023. Sanchez menyebut, “Selama operasi melawan perdagangan narkoba, @PoliciaColombia kami diserang oleh kartel the Gulf Clan.”

Presiden Gustavo Petro mengklaim bahwa serangan ini merupakan pembalasan karena pasukan keamanan telah menyita satu setengah ton kokain dari kartel di Uraba. Kekerasan di Kolombia meningkat sejak kesepakatan damai dengan FARC pada 2016. Petro, yang berkuasa sejak 2022, berupaya mencapai “perdamaian total” melalui dialog dengan semua kelompok bersenjata.

The Gulf Clan, yang berkembang di bawah kondisi ini, terlibat dalam berbagai kegiatan ilegal, termasuk perdagangan narkoba. Pemerintah Kolombia memperkirakan kelompok ini memiliki sekitar 7.500 anggota, sementara mereka sendiri mengklaim lebih dari 13.000 anggota. Awal bulan ini, Petro mengumumkan dimulainya kembali perundingan damai dengan kelompok tersebut.