Sekolah Rakyat Bekasi Berhasil Pertahankan Kesolidan Guru Di Tengah Tantangan Pengunduran Diri

Nasional24 Dilihat

suarablitar.com — Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi, Lastri Fajarwati, menegaskan bahwa tidak ada guru yang mengundurkan diri dari lembaganya. Pernyataan ini disampaikan untuk merespons komentar Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang mengungkapkan adanya banyak pengunduran diri di sekolah-sekolah rakyat.

“Alhamdulillah di SRMA 13 Bekasi ini tidak ada yang resign,” ucap Lastri saat dikonfirmasi pada Rabu, 20 Agustus 2025. Ia menambahkan bahwa sebagian besar guru di SRMA 13 berasal dari luar Kota Bekasi, seperti Yogyakarta, Pemalang, Tasikmalaya, dan Garut.

Para guru tersebut mendapatkan berbagai fasilitas, termasuk tempat tinggal, yang menurut Lastri menjadi salah satu faktor mereka bertahan dan berkomitmen untuk mengajar. “Dengan adanya tempat tinggal yang disediakan, guru yang memiliki keluarga atau tempat untuk bermalam dapat memanfaatkan rumah susun yang kami siapkan,” jelasnya.

Lastri juga menyatakan bahwa angkatan pengajar di SRMA 13 semakin solid karena memiliki visi dan misi yang sama terkait pendidikan. “Kami melakukan coaching untuk menyatukan persepsi antara guru, wali asuh, dan wali asrama,” tambahnya.

Menteri Sosial sebelumnya menyebutkan bahwa sebanyak 165 guru sekolah rakyat tidak memenuhi panggilan meski telah dinyatakan lulus seleksi. Dari keseluruhan 1.469 guru yang diterima, sekitar 9,7 persen atau 143 guru tidak hadir. Mengenai hal ini, Gus Ipul menyatakan bahwa para guru tersebut secara resmi menyatakan mundur melalui sistem CASN Badan Kepegawaian Negara (BKN).