Malaysia Batalkan Pembelian Helikopter Black Hawk Setelah Kritik Sultan Ibrahim

Berita1 Dilihat

suarablitar.com — Angkatan Bersenjata Malaysia membatalkan rencana pembelian empat helikopter Black Hawk senilai 187 juta Ringgit (Rp 720,7 miliar). Pembatalan ini terjadi setelah kritik dari Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim. Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia, Jenderal Mohd Nizam Jaffar, mengungkapkan bahwa pernyataan Sultan Ibrahim telah mengubah keputusan tersebut.

Dalam pernyataannya, Jaffar memastikan, “MAF akan selalu menjunjung tinggi keputusan Yang Mulia Sultan Ibrahim terkait pembelian helikopter Black Hawk yang berusia lebih dari 30 tahun.” Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengusulkan pengadaan helikopter tersebut.

Sultan Ibrahim mengkritik rencana akuisisi ini saat acara peringatan 60 tahun Resimen Layanan Khusus Malaysia pada 16 Agustus. Ia menyebut helikopter tersebut sebagai “peti mati terbang” dan mendorong Kementerian Pertahanan untuk tidak mengulangi kesalahan lampau dalam pengadaan militer.

Sultan Ibrahim juga menyoroti pengadaan pesawat A-4 Skyhawk pada tahun 1982, di mana hanya separuh dari 88 unit yang beroperasi setelah pembelian. Ia mempertanyakan keamanan pilot jika menggunakan helikopter tua dan mengekspresikan keyakinannya bahwa keputusan tersebut dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu.

“Jangan coba-coba membodohi saya,” tegas Sultan Ibrahim, mengingatkan pejabat Kementerian Pertahanan untuk memastikan transparansi dalam pengadaan.