suarablitar.com — Kasus Silfester, seorang pemuda yang terlibat dalam demonstrasi pada tahun lalu, kembali mendapat perhatian publik setelah pertimbangan kemanusiaan untuk pelepasan sementara. Silfester ditangkap karena dugaan pelanggaran hukum dalam aksi unjuk rasa yang terjadi di pusat kota.
Menurut informasi resmi, pengadilan memberikan keputusan untuk mempertimbangkan aspek kemanusiaan dalam penanganan kasusnya. Hal ini didasari oleh kondisi kesehatan Silfester yang memerlukan perawatan lebih intensif serta dukungan moral dari keluarga.
Pihak kuasa hukum Silfester mengajukan permohonan kepada pengadilan dengan menekankan perlunya memperhatikan hak asasi manusia dalam penegakan hukum. “Kami berharap keputusan ini bisa menjadi langkah awal untuk penyelesaian yang lebih baik,” ungkap kuasa hukum dalam pernyataan tertulis.
Pengadilan akan meninjau kembali kasus ini dalam waktu dekat, dengan harapan dapat memberikan keadilan yang seimbang dan memperhatikan segala aspek kemanusiaan yang ada.
