suarablitar.com — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diprakarsai oleh Presiden RI Prabowo Subianto akan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 335 triliun pada tahun 2026. Anggaran ini direncanakan untuk memperluas penyaluran MBG hingga ke daerah pelosok Indonesia.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, hampir 75 persen dari anggaran tersebut akan dialokasikan untuk intervensi terkait gizi. Dadan menjelaskan, untuk intervensi saja, mereka akan memanfaatkan sekitar Rp 1,2 triliun per hari atau Rp 25 triliun per bulan, dengan target pelayanan yang dimulai awal Januari dan berlangsung selama 20–21 hari setiap bulan.
Dadan memastikan bahwa pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari kejadian keracunan makanan dalam program ini. Ia menyatakan, BGN berkomitmen untuk memperbaiki standar operasional setelah satu kali kejadian yang dilaporkan. Penambahan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga diimbau agar dilakukan dengan hati-hati guna meminimalkan risiko.
Dengan adanya anggaran yang signifikan, Dadan berharap penyaluran MBG dapat berjalan lebih masif dan rutin, serta melibatkan partisipasi masyarakat lebih luas.
