suarablitar.com — Jakarta
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melaporkan adanya sejumlah kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat, khususnya truk, yang menabrak separator busway di koridor 9 Transjakarta rute Pinang Ranti-Pluit. Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan bahwa kecelakaan tersebut sering terjadi akibat faktor human error, seperti sopir yang mengantuk atau kelelahan.
“Mayoritas kecelakaan terjadi karena kendaraan berat, terutama akibat faktor sopir yang lelah dan mengantuk,” ujar Syafrin, dikutip dari Antara. Laporan dari Transjakarta juga menunjukkan bahwa insiden ini dapat terjadi baik pada malam maupun siang hari. Beberapa pengemudi bahkan diketahui tidak membawa dokumen kendaraan dan legalitas mengemudi.
Di koridor 9 yang memiliki panjang 55,57 km, baru sekitar 41,73 persen (23,19 km) yang dilengkapi separator khusus Transjakarta. Untuk mengurangi resiko kecelakaan, Dishub dan Transjakarta telah memasang tujuh rambu Chevron di lokasi strategis, termasuk di Gerbang Tol Semanggi dan beberapa halte.
Selain itu, Dishub juga memasang paku marka jalan berbasis tenaga surya di dekat RS Tebet. Syafrin mengimbau kepada pengendara untuk mematuhi rambu lalu lintas, menjaga jarak aman, dan menyesuaikan kecepatan saat berkendara.