suarablitar.com — Manusia modern, yang dikenal sebagai Homo sapiens, berasal dari Afrika setidaknya 300.000 tahun lalu. Penemuan ini memicu pertanyaan penting: mengapa Homo sapiens muncul di Afrika dan bukan di benua lain.
Sebelum keberadaan Homo sapiens, spesies Homo erectus mendiami Afrika, Eropa, dan Asia. Dari Homo erectus, muncul Homo heidelbergensis yang melahirkan Neanderthal, Denisovan, dan manusia modern di Afrika. Brenna Henn, seorang genetikus populasi dari University of California, Davis, mengungkapkan bahwa pertanyaan mengenai asal-usul Homo sapiens sangat kompleks dan berharga.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature pada tahun 2023 menunjukkan bahwa terdapat setidaknya dua populasi awal yang berkontribusi pada perkembangan Homo sapiens. Meskipun terpisah, populasi tersebut saling berinteraksi, yang memungkinkan terjadinya pencampuran genetik.
Kelebihan ekosistem di Afrika, yang memberikan banyak variasi genetik, menjadi faktor yang mendukung evolusi manusia modern. Curtis Marean, seorang profesor paleoantropologi dari Arizona State University, menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang menguntungkan memungkinkan penyebaran dan aliran gen antarpopulasi, berbeda dengan Eropa dan Asia yang sering menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
Sebagai kesimpulan, penelitian ini menyoroti bagaimana faktor lingkungan dan interaksi antarpopulasi berperan penting dalam evolusi Homo sapiens, meskipun banyak teori yang masih bersifat hipotesis dan memerlukan pengkajian lebih lanjut.
