suarablitar.com — Meminta kenaikan gaji di tempat kerja dapat menjadi proses yang menegangkan bagi banyak karyawan. Kesalahan dalam waktu atau cara meminta dapat merusak peluang untuk mendapatkan kenaikan tersebut. Menurut survei yang dilakukan oleh Federal Reserve pada Mei 2024, hanya 13 persen karyawan yang mengajukan permohonan kenaikan gaji, namun 66 persen dari mereka yang melakukannya justru berhasil mendapatkan kenaikan.
Berikut adalah enam kesalahan yang sebaiknya dihindari saat meminta kenaikan gaji:
-
Meminta Kenaikan kepada Atasan yang Tidak Mengenal Anda
Penting untuk membangun hubungan dengan atasan sebelum meminta kenaikan. Menurut Patrice Williams-Lindo, seorang pelatih karier, jika pertemuan pertama adalah saat meminta kenaikan gaji, hal itu tidak praktis dan dapat mengurangi peluang keberhasilan. -
Mengajukan Permintaan pada Waktu yang Tepat
Permintaan yang diajukan di waktu yang salah dapat menjadi penghalang. Sebaiknya, lakukan dalam konteks yang sesuai dengan kinerja dan kontribusi Anda. -
Membuat Ultimatum
Mengancam untuk meninggalkan pekerjaan jika permintaan tidak dipenuhi dapat merusak hubungan kerja. Pendekatan yang lebih baik adalah berdiskusi dengan jujur tentang harapan dan capaian Anda. -
Tidak Menyediakan Bukti yang Memadai
Menunjukkan pencapaian dan kontribusi yang telah Anda berikan kepada perusahaan adalah hal penting saat meminta kenaikan gaji. -
Mengabaikan Konteks Perusahaan
Mempertimbangkan kondisi dan kebijakan perusahaan juga penting. Jika perusahaan sedang mengalami kesulitan finansial, waktu yang tepat untuk meminta kenaikan mungkin belum tiba. -
Kurangnya Persiapan untuk Diskusi
Pastikan Anda sudah mempersiapkan diri secara baik untuk menjelaskan mengapa Anda layak mendapatkan kenaikan, termasuk menjelaskan nilai tambah yang Anda bawa.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu karyawan merumuskan permintaan dengan lebih strategi dan efektif.
