Suhu Dingin Melanda Indonesia, Apa Dampaknya untuk Kesehatan Kita

Nasional18 Dilihat

suarablitar.com — Fenomena suhu dingin melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Agustus 2025, terutama di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena ini terjadi terutama pada pagi dan malam hari.

Suhu dingin ini dipicu oleh angin timuran dari Australia yang bersifat kering dan dingin, akibat aktifnya monsun dingin di Australia antara Juni hingga Agustus. BMKG mengungkapkan bahwa langit yang cerah tanpa awan mempercepat hilangnya radiasi panas di malam hari, menyebabkan mendinginnya permukaan Bumi lebih cepat. Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, memprediksi kondisi ini akan berlanjut hingga awal September 2025, seiring dengan puncak musim kemarau.

Suhu dingin ini membawa dampak pada kesehatan, antara lain:

  1. Melemahkan sistem imun: Suhu rendah membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu inti, sehingga daya tahan tubuh menurun dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan.

  2. Mengganggu fungsi hidung: Penelitian menunjukkan, penurunan suhu di rongga hidung dapat mengurangi produksi zat yang membunuh bakteri, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

  3. Meningkatkan risiko masalah jantung: Udara dingin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, yang membebani jantung.

Gejala-gejala ini perlu diwaspadai oleh masyarakat selama periode suhu dingin ini.