Indonesia Kecam Rencana Perdana Menteri Israel untuk ‘Israel Raya’ dan Dampaknya bagi Perdamaian Timur Tengah

Berita1 Dilihat

suarablitar.com — Pemerintah Indonesia mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengenai visi ‘Israel Raya’ yang mencakup pencaplokan wilayah Palestina dan sejumlah negara Arab mayoritas Muslim. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam pernyataannya, Kamis (14/8/2025), menyebut rencana tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan dapat mengancam perdamaian di Timur Tengah.

Kemlu menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen pada prinsip perdamaian yang adil, yang bisa terwujud hanya dengan menegakkan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan hidup berdampingan dengan Israel dalam kerangka solusi dua negara.

Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menolak pendudukan permanen oleh Israel baik di Palestina maupun di negara-negara Arab. Kemlu menyerukan langkah konkret dari komunitas internasional untuk menghentikan kebijakan Israel yang dapat merusak prospek perdamaian.

Netanyahu menyampaikan visinya tersebut dalam wawancara dengan i24 News pada Selasa (12/8), di mana ia menjelaskan rencana tersebut meliputi bukan hanya wilayah Palestina yang diduduki tetapi juga sebagian wilayah Mesir, Yordania, Suriah, Lebanon, dan menurut beberapa sumber, juga wilayah Arab Saudi.