suarablitar.com — Pertikaian di jalan dapat memicu risiko baru, yaitu pencurian data pribadi. Dalam era digital, nomor pelat kendaraan yang terlihat dalam situasi konflik bisa dimanfaatkan untuk berbagai tindakan kejahatan siber, seperti teror, orderan fiktif, hingga doxing.
Peringatan mengenai hal ini disampaikan oleh Wir Hamjen, seorang pemerhati keamanan siber. Dia menyarankan agar masyarakat menghindari adu mulut di jalan karena dapat berakibat fatal. “Jangan pernah berantem di jalan, karena kamu tidak pernah tahu dengan siapa kamu berurusan. Informasi dari pelat nomor kendaraan dapat diakses untuk mengumpulkan data pribadi,” jelasnya.
Wir bahkan menciptakan alat berbasis AI yang mampu mengakses informasi hanya dari foto pelat nomor kendaraan. Ia menekankan konsekuensi serius dari aksi tersebut, termasuk kemungkinan teror, spam panggilan, dan pembocoran data.
Dampak dari serangan semacam itu dapat mengganggu ketenangan keluarga dan pekerjaan. Oleh karena itu, Wir mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menghindari konflik demi keselamatan fisik dan digital.
