Mobil Listrik Mengguncang Pasar Otomotif Indonesia

Otomatif8 Dilihat

suarablitar.com — Jakarta – Harga mobil listrik di Indonesia semakin kompetitif, setara dengan mobil bermesin konvensional. Hal ini berpotensi menyebabkan penurunan penjualan mobil konvensional. Saat ini, dengan anggaran di bawah Rp 200 juta, konsumen dapat memilih mobil listrik seperti Wuling Air EV, Seres E1, atau BYD Atto 1.

Di segmen MPV harga Rp 300-400 juta, mobil listrik juga bersaing dengan model konvensional seperti Avanza dan Xpander melalui model seperti BYD M6 dan AION Y Plus. Penyesuaian harga ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang menerapkan pajak lebih rendah untuk kendaraan listrik. Hanya dikenakan PPN 2 persen untuk model yang dirakit lokal, sementara mobil konvensional sekelas LCGC dikenakan PPN 12 persen dan PPnBM 3 persen.

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu dari Institut Teknologi Bandung menyatakan bahwa pergeseran pasar menuju mobil listrik diprediksi terjadi dalam satu dekade ke depan. Ia menyebut generasi muda di kota besar cenderung beralih ke kendaraan listrik, sedangkan masyarakat di kota kecil masih akan lebih tertarik kepada mobil bermesin konvensional. Menurutnya, perubahan pergeseran ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran terhadap teknologi ramah lingkungan di kalangan generasi milenial dan Gen Z.