Suarablitar.com — PT Hutama Karya (Persero) merilis enam Underpass Perlintasan Gajah (UPG) di Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) sebagai bagian dari perayaan Hari Gajah Internasional pada 12 Agustus. Inovasi ini dirancang untuk memungkinkan migrasi gajah Sumatra, khususnya di Riau, tanpa hambatan.
Desain terowongan tersebut menggunakan data perilaku gajah yang dikumpulkan melalui teknologi GPS collar. Melalui perangkat ini, pergerakan dan keberadaan gajah dapat dipantau secara real-time, menjamin keselamatan mereka saat melintasi tol. Executive Vice President (EVP) Sekretaris Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyatakan bahwa pembangunan UPG ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam melindungi satwa yang dilindungi.
Teknologi GPS collar membantu memahami pola migrasi gajah terutama pada periode September hingga November, di mana gajah jantan aktif bergerak. Dengan informasi ini, perusahaan dapat merencanakan perawatan terowongan agar tidak mengganggu aktivitas gajah.
Monitoring selama lima tahun menunjukkan pola migrasi yang dapat diprediksi, menjadikan UPG sebagai langkah konkret dalam harmonisasi pembangunan infrastruktur dan konservasi satwa langka. Terowongan ini memiliki dimensi tinggi 5,1 meter dan lebar hingga 45 meter, yang berfungsi untuk melindungi keselamatan gajah sepanjang perjalanan mereka.