Ekonomi Indonesia Melambat di Semester II 2025, Apa Penyebabnya

Nasional2 Dilihat

suarablitar.com — Bank Permata memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Semester II 2025 berada di bawah 5 persen, tepatnya 4,99 persen. Hal ini disampaikan oleh Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, dalam media briefing di Permata Institute for Economic Research (PIER) pada Senin (11/8/2025).

Pardede menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga akan tetap menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi, meskipun diperkirakan tidak akan mencapai pertumbuhan yang sama seperti pada Kuartal II, yang tercatat sebesar 4,97 persen. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh tidak adanya libur hari besar keagamaan dan sekolah pada Kuartal III. Namun, diharapkan konsumsi akan meningkat pada Kuartal IV, seiring dengan adanya libur Natal dan Tahun Baru serta stimulus ekonomi dari pemerintah, seperti diskon tiket transportasi.

Josua memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk Kuartal III dan IV masing-masing sebesar 4,99 persen dan 5 persen. Namun, risiko yang dihadapi mencakup tarif resiprokal dari Amerika Serikat yang mulai berlaku pada 7 Agustus sebesar 19 persen, yang dapat menghambat kinerja ekspor Indonesia. Ia menjelaskan banyak eksportir melakukan frontloading untuk menghindari tarif tersebut, sehingga diperkirakan kinerja ekspor akan melambat di Semester II.

Josua juga menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan mencapai target pemerintah sebesar 5,2 persen untuk tahun ini. Dengan mempertahankan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 berkisar antara 4,8 hingga 5,1 persen.

News Feed