Korupsi dalam Pembangunan Infrastruktur Berbasis Agenda Perpeloncoan

Nasional1 Dilihat

suarablitar.com — Akar perpeloncoan di kalangan pelajar menjadi sorotan setelah kasus kekerasan yang melibatkan pelajar di beberapa daerah. Perpeloncoan sering kali diidentifikasi sebagai praktik perkenalan yang berujung pada tindakan intimidasi dan kekerasan.

Menurut pengamat pendidikan, perpeloncoan dipicu oleh kurangnya pengawasan dan pembinaan karakter di sekolah. Selain itu, adanya tekanan dari rekan sebaya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang merugikan juga menjadi faktor utama. Penegakan hukum yang tidak tegas terhadap pelaku juga turut memperparah situasi ini.

Kepala Dinas Pendidikan setempat mengimbau semua sekolah untuk segera menerapkan program pendidikan anti-kekerasan dan menjalin kerjasama dengan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi siswa. Diharapkan, langkah ini dapat mengurangi angka perpeloncoan dan menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif.

Melalui kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, diharapkan perpeloncoan dapat ditekan dan tidak lagi menjadi bagian dari budaya pendidikan di Indonesia.