suarablitar.com — Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menekankan pentingnya penerapan teknologi co-firing biomassa sebagai solusi untuk pengurangan emisi karbon dan penciptaan peluang ekonomi baru. Ibas menyatakan hal ini dalam audiensi dengan PT PLN Nusantara Power di Pacitan, pada Jumat (8/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa co-firing, yang menggunakan kombinasi batu bara dan biomassa, dapat memperkuat ketahanan energi nasional dan menciptakan lapangan kerja baru. Ibas menyebut pengesahan RUU Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai langkah penting untuk mendukung transisi energi di Indonesia.
Menurut Ibas, energi adalah sumber kehidupan yang harus dijaga ketersediaannya melalui pengembangan energi terbarukan. Ia mengajak pemerintah untuk memperkuat pengelolaan sumber biomassa di Pacitan, mengingat potensi daerah tersebut.
Ibas juga menyoroti perlunya komunikasi antara sektor energi terbarukan dan fosil untuk mempermudah pembahasan RUU EBT. Targetnya adalah mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025.
Sementara itu, Munif, Senior Manager PT PLN Nusantara Power, menyampaikan bahwa perusahaan telah mulai menerapkan co-firing sejak 2021, dengan rencana penggunaan biomassa sebanyak 184 ribu ton pada 2024.
Bupati Pacitan, Indrata Nuraj, menekankan pentingnya kolaborasi untuk pengelolaan sampah di daerahnya agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biomassa. Keberlanjutan program ini akan mendukung kebijakan transisi energi bersih di Indonesia.