Trump Perintahkan Militer Serang Kartel Narkoba, Meksiko Tegaskan Tidak Ada Invasi

Berita2 Dilihat

suarablitar.com — Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi dengan perintah untuk menggunakan kekuatan militer dalam melawan kartel narkoba di Amerika Latin. Pada Jumat (8/8), Washington mendeklarasikan beberapa kelompok penyelundup narkoba sebagai organisasi “teroris.”

Trump telah memerintahkan Pentagon untuk merespons langkah ini, termasuk penggunaan pasukan khusus dan dukungan intelijen, yang akan dikoordinasikan dengan mitra internasional. Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, menyatakan prioritas utama Trump adalah melindungi tanah air dari ancaman kartel narkoba.

Dalam penetapan sebelumnya, kartel Tren de Aragua di Venezuela, Kartel Sinaloa di Meksiko, dan enam kelompok narkoba lainnya telah disebut sebagai kelompok teroris oleh otoritas AS pada bulan Februari.

Meksiko, yang menanggapi perintah Trump, menegaskan bahwa mereka tidak akan menerima keterlibatan militer AS di wilayahnya. Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menegaskan pada konferensi pers bahwa tidak akan ada invasi ke negara tersebut. Pernyataan ini disampaikan setelah laporan mengenai perintah eksekutif Trump untuk menggunakan kekuatan militer terhadap kartel.

Sheinbaum menambahkan bahwa Meksiko tetap berkomitmen untuk bekerja sama dalam penanggulangan kartel narkoba, tetapi menegaskan bahwa kehadiran militer asing tidak diperkenankan. Duta Besar AS untuk Meksiko, Ronald Johnson, juga menyatakan bahwa kedua negara menghadapi “musuh bersama”: kartel-kartel kriminal.