suarablitar.com — Polemik mengenai tindakan berlebihan dalam senioritas kembali mencuat di kalangan organisasi masyarakat dan pejabat publik. Beberapa pihak menilai bahwa praktik senioritas yang ekstrem telah menghalangi inovasi dan memberikan dampak negatif terhadap kinerja kolektif.
Sejumlah anggota organisasi mengungkapkan keprihatinan terhadap perlakuan terhadap anggota yang lebih muda, di mana mereka merasa tidak diberi kesempatan untuk berkontribusi. Dalam sebuah rapat yang berlangsung kemarin, salah satu peserta mengatakan, “Perlu ada keseimbangan antara menghargai senioritas dan memberikan ruang bagi generasi muda.”
Tindakan ini dianggap berpotensi memicu ketidakpuasan di antara anggota organisasi. Berbagai solusi, seperti pelatihan dan program mentoring, diusulkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan inovatif. Sementara itu, pimpinan organisasi berjanji akan mempertimbangkan masukan tersebut demi perbaikan di masa depan.
Polemik ini menunjukkan pentingnya penyesuaian dalam tata kelola organisasi untuk merespons perkembangan zaman dan kebutuhan anggota.