suarablitar.com — Ranjau darat meledak saat tentara Thailand berpatroli di dekat perbatasan Kamboja, mengakibatkan tiga tentara terluka. Insiden ini terjadi di Provinsi Sisaket pada Sabtu (9/8/2025) sekitar pukul 10.00 waktu setempat, menurut pernyataan resmi Militer Kerajaan Thailand.
Seorang tentara mengalami cedera kaki parah, sementara dua lainnya terluka di punggung dan lengan, dan mengalami kerusakan tekanan ekstrem di telinga. Ledakan terjadi setelah kesepakatan gencatan senjata antara kedua belah pihak, yang mengikuti bentrokan mematikan yang menewaskan 43 orang pada bulan Juli lalu.
Pada pertemuan di Kuala Lumpur, pejabat pertahanan kedua negara sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata. Setelah ledakan, Kementerian Luar Negeri Thailand menuduh Kamboja memasang ranjau darat baru dan akan mengajukan protes resmi, yang kemudian dibantah oleh Otoritas Aksi Ranjau dan Bantuan Korban Kamboja.
Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, berada di provinsi Surin dan telah memerintahkan militer untuk memberikan perawatan medis penuh kepada para tentara yang terluka. Bentrokan bulan lalu di sepanjang perbatasan sepanjang 800 kilometer mengakibatkan lebih dari 300.000 orang mengungsi dari daerah tersebut.