suarablitar.com — Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa setidaknya 34 orang tewas akibat tembakan pasukan Israel pada Sabtu (9/9/2025), dengan banyak di antaranya adalah warga sipil yang sedang menunggu bantuan. Juru bicara Badan Pertahanan Sipil, Mahmud Bassal, mengonfirmasi bahwa sembilan orang tewas dan 181 lainnya luka-luka saat berkumpul di dekat perlintasan perbatasan Gaza utara, yang sering digunakan untuk pengiriman bantuan.
Kejadian serupa juga terjadi di Gaza tengah, di mana enam orang tewas dan 30 lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel. Bassal menambahkan bahwa serangan pesawat tak berawak di dekat Khan Yunis menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya.
Dikarenakan pembatasan media dan aksesibilitas di Gaza, AFP tidak dapat memverifikasi jumlah korban secara independen. Ribuan warga Palestina berkumpul di berbagai titik distribusi makanan, dengan laporan serangan rutin oleh pasukan Israel terhadap mereka yang menunggu bantuan.
Krisis kemanusiaan di Gaza diperburuk oleh pembatasan akses pasokan penting sejak perang dimulai hampir dua tahun lalu. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghadapi tekanan untuk menyetujui gencatan senjata, namun kabinet keamanan Israel baru saja menyetujui rencana operasi besar untuk merebut Kota Gaza.
Dalam konteks ini, Netanyahu menegaskan, “kami tidak akan menduduki Gaza — kami akan membebaskan Gaza dari Hamas.” Sementara itu, serangan Israel telah mengakibatkan lebih dari 61.000 kematian warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedangkan serangan Hamas sejak 2023 menyebabkan 1.219 kematian di pihak Israel.