suarablitar.com — Pembangunan Jembatan Pandansimo di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah rampung. Jembatan ini menghubungkan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) ruas Jalan Congot–Ngremang di Kabupaten Kulon Progo dengan Pandansimo–Samas di Kabupaten Bantul.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menyatakan bahwa jembatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga melestarikan kearifan lokal. “Melalui Jembatan Pandansimo, kami ingin memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Dody pada 9 Agustus 2025.
Desain jembatan mengombinasikan elemen modern dan kearifan lokal, dengan struktur “multi-arch bridge” serta ornamen batik nitik dan bentuk gunungan pada gapura. Warna terracotta yang dominan merepresentasikan budaya setempat. Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY, Moch. Iqbal Tamher, ornamen tersebut mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat.
Jembatan sepanjang 2,3 km dan lebar 24 meter ini dirancang untuk tahan terhadap bencana menggunakan teknologi konstruksi modern, termasuk Corrugated Steel Plate dan peredam gempa. Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 863,7 miliar dengan waktu pelaksanaan 579 hari.
Dody juga mengharapkan Jembatan Pandansimo dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan selatan Yogyakarta.