suarablitar.com — Jembatan Pandansimo di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini memanfaatkan teknologi konstruksi modern, termasuk Corrugated Steel Plate (CSP). Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY, Moch. Iqbal Tamher, mengungkapkan bahwa penggunaan CSP dalam jembatan yang menghubungkan Kulon Progo dan Bantul ini menawarkan kemudahan pemasangan, percepatan waktu pembangunan, serta penghematan biaya dibandingkan dengan struktur beton konvensional.
Jembatan dengan total panjang 2.300 meter ini ditargetkan beroperasi pada September 2025. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan jembatan ini dengan nilai kontrak mencapai Rp 863,7 miliar.
CSP, yang merupakan struktur baja bergelombang, awalnya diaplikasikan sebagai sistem drainase, namun kini digunakan juga sebagai struktur jembatan. Penggunaan CSP menghilangkan kebutuhan akan pilar atau abutment, sehingga mengurangi berat dan jumlah fondasi yang diperlukan. Di Indonesia, CSP dikenal karena fleksibilitas dan daya tahannya, dengan kemampuan untuk diproduksi dalam berbagai bentuk sesuai spesifikasi teknik yang dibutuhkan.