suarablitar.com — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan lebih dari 3.000 gempa tercatat di Indonesia selama bulan Juli 2025, dengan 22 di antaranya berkekuatan di atas magnitudo (M) 5. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa total gempa yang terdeteksi mencapai 3.375, di mana 3.353 di antaranya memiliki magnitudo di bawah 5.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 92 gempa dirasakan oleh masyarakat, sementara dua di antaranya dikategorikan merusak. Gempa merusak tersebut terjadi di Poso, dengan kekuatan M 5,3 pada 14 Juli dan M 6,0 pada 24 Juli.
Gempa M 6,0 di Poso berdampak luas, merusak 106 rumah dan memaksa 2.011 warga untuk mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng menginformasikan bahwa dampak gempa dirasakan di empat desa, terutama di Desa Tokilo dan Desa Tindoli.
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menyebutkan, di Desa Tokilo terdapat empat rumah rusak berat dan 21 rumah rusak ringan, dengan 596 jiwa dari 184 kepala keluarga mengungsi. Di Desa Tindoli, kerusakan mencakup 10 rumah rusak berat dan 70 rumah rusak ringan, serta satu gereja dan satu sekolah TK. Sebanyak 887 jiwa dari desa ini juga tercatat mengungsi, dengan dua warga mengalami luka ringan. Kerusakan di Desa Tolambo masih dalam proses pendataan.
