suarablitar.com — Ratusan warga di berbagai daerah mengalami kerugian total sekitar Rp20 miliar akibat penipuan arisan bodong. Modus operandi yang digunakan adalah menjanjikan imbal hasil tinggi, tetapi akhirnya tidak ada penerimaan uang.
Polisi mengungkapkan bahwa penipuan ini melibatkan sejumlah pelaku yang saat ini masih dalam pengejaran. Masyarakat yang tergabung dalam arisan tersebut awalnya tertarik dengan keuntungan yang ditawarkan. Banyak dari mereka yang berinvestasi tanpa memahami risiko yang ada.
Salah satu korban, Budi (34), mengungkapkan bahwa dia terjebak dalam arisan ini selama enam bulan dan menginvestasikan Rp10 juta. “Saya berharap bisa mendapat keuntungan, tetapi sekarang uang saya hilang,” ujarnya.
Pihak kepolisian menghimbau agar warga lebih berhati-hati dalam mengikuti arisan yang tidak jelas. Mereka juga mencatat peningkatan laporan mengenai penipuan semacam ini dan meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika menemui kasus serupa.
Dalam konteks ini, edukasi tentang investasi yang aman dan memahami risiko perlu ditingkatkan agar masyarakat tidak mudah tergoda oleh iming-iming keuntungan besar.
