Pemain Roblox Emosi dan Kata Kasar Meningkatkan Kekhawatiran Orang Tua

Nasional1 Dilihat

suarablitar.com — Banyak pemain gim Roblox di Bekasi mengungkapkan kekhawatiran terkait perilaku negatif yang ditunjukkan anak-anak saat bermain, seperti emosi berlebihan dan penggunaan kata-kata kasar dalam kolom percakapan. Anita Puspitasari, seorang ibu dari Babelan, Kabupaten Bekasi, mengaku sering melihat anak-anak marah dan berkomunikasi dengan bahasa yang tidak pantas. Ia menyatakan, “Anak sudah kita kasih tahu, kalau ada yang ngomong kasar, harus leave.”

Anita menilai bahwa meskipun ada sisi negatif dari permainan daring ini, pengawasan orangtua dapat meminimalkan dampaknya. Ia menambahkan pentingnya pembatasan waktu bermain bagi anaknya yang berusia 8 tahun dan sudah dua tahun bermain Roblox.

Senada dengan itu, Rino, seorang ayah dari Mustikajaya, Kota Bekasi, juga melakukan pembatasan waktu bermain untuk anaknya yang berusia 4 tahun. Ia khawatir anaknya terpapar obrolan negatif yang ada di dalam permainan.

Lebih jauh lagi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Mu’ti, telah melarang anak-anak bermain Roblox karena banyaknya konten kekerasan dalam permainan tersebut. Menurutnya, tingkat intelektualitas anak-anak yang masih terbatas membuat mereka rentan untuk meniru tindakan kekerasan yang ditampilkan dalam gim. Mu’ti mendorong orang tua untuk lebih aktif dalam mengawasi dan membimbing anak-anak dalam penggunaan perangkat digital.