suarablitar.com — Presiden Prabowo Subianto memanggil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk membahas pembukaan 28 juta rekening yang diduga terkait dengan aktivitas ilegal. Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan, Presiden menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan yang ketat terhadap transaksi keuangan di Indonesia.
Ketua PPATK, yang tidak diungkapkan namanya, menjelaskan bahwa pembukaan rekening tersebut merupakan bagian dari langkah untuk memerangi tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Ia menyampaikan upaya PPATK dalam mengidentifikasi dan menganalisis korespondensi yang terlibat.
Presiden Prabowo menggarisbawahi komitmen pemerintah untuk memberantas korupsi dan memastikan integritas sistem keuangan nasional. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara berbagai lembaga dalam rangka menciptakan sistem keuangan yang lebih aman dan terpercaya.
