Perang Harga Mobil Mulai Mengguncang Pasar Indonesia

Otomatif2 Dilihat

suarablitar.com — Perang harga mobil di Indonesia semakin intensif, dengan produsen yang mematok harga sangat rendah. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat melakukan intervensi terhadap keputusan harga yang ditetapkan produsen, karena hal tersebut melanggar aturan yang ada.

Dalam pernyataannya di ICE BSD, Tangerang, Nangoi menjelaskan, “Kami dari Gaikindo tidak pernah melakukan kontrol mengenai harga. Kami menyerahkan sepenuhnya harga kepada pemain otomotif nasional.” Ia juga menekankan bahwa undang-undang perlindungan konsumen melarang praktik monopoli, sehingga meminta produsen untuk menaikkan atau menurunkan harga tidak diperbolehkan.

Nangoi menambahkan bahwa perang harga memiliki dampak positif dan negatif. “Konsumen baru diuntungkan, tetapi konsumen yang telah membeli sebelumnya mungkin merasa dirugikan,” ungkapnya. Ia menyebutkan contoh mobil listrik BYD Atto 1 yang dibanderol mulai dari Rp 190 juta, yang dapat mengganggu pasar mobil bekas.

Sebelumnya, beberapa pabrikan lain, seperti Chery dan MG Motors, juga telah melakukan pemotongan harga kendaraan, bahkan hingga Rp 100 juta. Produsen Jepang, seperti Honda dan Daihatsu, mulai ikut serta dalam kompetisi harga dengan menurunkan tarif untuk model-model tertentu, seperti HR-V Hybrid dan Rocky Hybrid, yang kini dijual dengan harga terjangkau.

Dari fenomena ini, terlihat bahwa strategi penawaran harga menjadi salah satu cara untuk menarik minat konsumen di tengah persaingan yang ketat di industri otomotif Indonesia.