Suarablitar.com — PT Freeport Indonesia menegaskan komitmen untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik meskipun Amerika Serikat menerapkan tarif nol persen untuk impor konsentrat tembaga dan katoda tembaga. Hal ini disampaikan oleh VP Corporate Communications Freeport Indonesia, Katri Krisnati, pada Senin (4/8/2025).
Katri menjelaskan saat ini produk Freeport tidak dijual di pasar Amerika Serikat. “Produk PT Freeport Indonesia saat ini dipasarkan di pasar domestik Indonesia dan Asia,” ujarnya.
Kebijakan tarif nol persen tersebut sejalan dengan pembahasan antara Indonesia dan AS mengenai perdagangan mineral strategis. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa tarif resiprokal sebesar 19 persen antara kedua negara akan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Airlangga menambahkan, meskipun beberapa komoditas, termasuk konsentrat tembaga dan katoda tembaga, dikenakan tarif nol persen, tarif yang diterima Indonesia tergolong rendah di kawasan Asia Tenggara, kecuali Singapura.
Direktur Utama Freeport Indonesia, Tony Wenas, juga menyatakan belum ada alasan untuk mengalihkan pasar utama dari China ke AS, mengingat efisiensi waktu pengiriman yang lebih baik ke China.