Digitalisasi dan Budaya Membentuk Generasi Masa Depan di Blitar

Blitar Raya7 Dilihat

suarablitar.com — Di SDN 2 Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, siswa sekolah dasar mulai mengenal konsep-konsep digital seperti Artificial Intelligence (AI) dan etika digital melalui kegiatan pembelajaran interaktif yang diselenggarakan oleh Kelompok 15 KKN Universitas Islam Balitar (Unisba) pada Jumat, 2 Agustus 2025.

Kegiatan bertema “Transformasi Digital dan Karakter Bangsa: Pemanfaatan AI untuk Pelestarian Musik Tradisional Blitar Raya dan Penguatan Etika Sosial Siswa SD” dihadiri oleh pemangku kepentingan pendidikan, termasuk Kepala Sekolah Ibu Perdana Prihandar, S.Pd., dan Dosen Pendamping Lapangan KKN, Sri Lestanti, S.Kom., M.T.

Ketua Kelompok KKN, Nico VanHallen, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan pihak sekolah. “Kami ingin anak-anak tidak hanya memahami teknologi, tapi juga memiliki etika dan rasa bangga terhadap budayanya,” ungkapnya.

Sesi pertama dibawakan oleh Sri Lestanti, yang menjelaskan pentingnya sopan santun dalam interaksi digital dan luring. Ia menekankan bahwa nilai-nilai etika sosial harus dipupuk sejak dini, termasuk dalam konteks bullying, di mana semua anak berhak untuk merasa aman di lingkungan sekolah.

Selanjutnya, Udkhiati Mawaddah mengenalkan berbagai jenis AI dengan cara yang menarik, serta menjelaskan bahwa teknologi dapat digunakan untuk melestarikan kebudayaan lokal. Ia memperkenalkan platform pembelajaran interaktif yang dapat membantu siswa mengenal alat musik tradisional Blitar Raya.

Antusiasme siswa terlihat jelas, dengan 26 siswa kelas 6 aktif berpartisipasi dalam diskusi dan praktik. “Mereka tidak hanya mendengarkan, tapi juga ingin mencoba dan belajar lebih jauh,” kata anggota KKN, Sesilia Febrianti.

Kegiatan ini dianggap sebagai suntikan semangat baru bagi SDN 2 Bendo, di mana guru Perdana Prihandar menyambut baik inovasi semacam ini untuk pembelajaran etika, budaya, dan teknologi secara bersamaan. Melalui pendekatan ini, KKN Unisba Blitar menunjukkan bahwa perkembangan karakter dan digitalisasi dapat berjalan beriringan, membantu generasi muda menghadapi masa depan tanpa kehilangan identitas budaya.