suarablitar.com — Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur telah menerjang wilayah tersebut, memaksa ribuan warga mengungsi ke hunian sementara (huntara). Hingga saat ini, jumlah pengungsi yang masih bertahan di huntara mencapai 1.300 jiwa, dengan sebagian besar di antaranya telah tinggal di lokasi tersebut selama dua tahun.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Yustinus Niki, menjelaskan bahwa bantuan pemerintah dan relawan masih disalurkan untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi. Makanan, kebutuhan kesehatan, dan pendidikan anak-anak menjadi fokus utama dalam penanganan krisis ini.
Warga yang mengungsi melaporkan kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal pendidikan anak. “Anak-anak kami tidak bisa bersekolah dengan baik, kami berharap segera mendapatkan tempat tinggal yang layak,” kata salah satu pengungsi.
Sampai saat ini, pemerintah dan pihak terkait masih meneliti dampak erupsi yang terjadi. Upaya untuk memulihkan kawasan tersebut tetap berlangsung, namun prosesnya terhambat oleh kondisi cuaca dan aksesibilitas ke lokasi terdampak.