suarablitar.com — Biskuit Oreo, produk andalan dari Mondelez International, dikenal luas sebagai salah satu camilan favorit di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pertama kali diperkenalkan pada 6 Maret 1912 oleh Nabisco (National Biscuit Company) di Amerika Serikat, Oreo dirilis sebagai pesaing biskuit Hydrox.
Mengandalkan strategi pemasaran yang efektif, Oreo dengan cepat mengungguli Hydrox dan mendominasi pasar. Produk ini terkenal dengan dua biskuit cokelat tipis yang diapit krim manis putih, serta slogannya yang ikonik, “Twist, Lick, Dunk.”
Hingga kini, Oreo telah dipasarkan di lebih dari 100 negara dan menjadi salah satu merek biskuit terlaris di dunia. Di Indonesia, Oreo mulai populer sejak akhir tahun 1990-an dan telah menjadi bahan campuran untuk berbagai produk, seperti es krim dan kue.
Mondelez International, perusahaan yang memproduksi Oreo, merupakan hasil pemisahan dari Kraft Foods pada tahun 2012, dengan fokus pada sektor makanan ringan. Saat ini, Mondelez terdaftar di pasar modal Nasdaq dengan kode MDLZ dan memiliki merek ternama lainnya seperti Cadbury dan Toblerone.
Sebagai informasi, pemegang saham dominan di Mondelez International adalah Vanguard Fiduciary Trust Co dan BlackRock Advisors LLC, masing-masing memiliki 9,93 persen dan 5,80 persen dari saham perusahaan.
Oreo terus menjadi produk yang dominan dalam portofolio Mondelez, dan di Indonesia, biskuit ini diproduksi oleh PT Mondelez Indonesia Manufacturing yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.