Serangan Udara Junta Myanmar Tewaskan 13 Orang di Pusat Pertambangan Rubi

Berita5 Dilihat

suarablitar.com — Serangan udara yang dilancarkan oleh junta militer Myanmar di pusat pertambangan rubi Mogok, yang dikuasai oleh pemberontak, mengakibatkan 13 orang tewas. Peristiwa ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 08.15 waktu setempat dan melukai tujuh orang lainnya, termasuk pengemudi mobil yang terkena serangan.

Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa di antara korban terdapat seorang biksu Buddha yang sedang mengumpulkan sedekah dan seorang ayah beserta anaknya yang mengendarai sepeda motor. Serangan tersebut menambah daftar korban dalam perang saudara yang berkepanjangan setelah kudeta militer pada 2021, yang memicu perlawanan dari gerilyawan pro-demokrasi dan kelompok etnis bersenjata.

Dilansir dari AFP, hingga saat ini, konflik bersenjata di Myanmar telah meluas, dengan pasukan junta yang baru-baru ini meningkatkan serangan setelah dipaksa mundur di beberapa daerah oleh pemberontak. Pada bulan Desember, junta militer berencana menggelar pemilu, namun banyak pihak, termasuk kelompok oposisi dan anggota parlemen yang digulingkan, telah menyatakan niat untuk memboikot pemilu tersebut. Seorang juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang, yang menguasai Mogok, mengonfirmasi jumlah korban tewas dan menyebutkan 14 orang terluka.

Meskipun junta militer berupaya memperkuat kekuasaan melalui tindakan militer dan pemilu, kritik terhadap legitimasi gerakan tersebut terus berlanjut, dengan sejumlah pakar menyebutkan bahwa segala upaya tersebut merupakan bentuk manipulasi untuk memperpanjang kekuasaan.