suarablitar.com — Mari kita hindari penipuan yang mengatasnamakan program memasak populer, di mana kekhawatiran terhadap scam semakin meningkat di Indonesia. Dalam laporan terbaru, kerugian akibat penipuan ini diperkirakan mencapai Rp4,1 triliun.
Berdasarkan informasi dari pihak berwenang, metode yang umum digunakan oleh pelaku adalah menawarkan produk dan layanan yang tidak pernah ada atau menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Di antara korban, banyak yang melaporkan kehilangan uang dalam jumlah besar setelah terjebak dalam tawaran yang tampak menguntungkan.
“Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan,” kata seorang pejabat dari Direktorat Siber Polri. Pihak kepolisian juga menghimbau agar masyarakat melakukan penelitian lebih lanjut sebelum melakukan transaksi online.
Munculnya scam dalam sektor kuliner ini menunjukkan perlunya edukasi lebih lanjut mengenai keamanan bertransaksi di era digital. Masyarakat diharapkan lebih teliti dan kritis dalam menerima penawaran yang menggiurkan demi menghindari dampak finansial yang serius.
