Indonesia Tak Sekadar Pasar Otomotif Tantangan Industri Lokal Menghadapi Impor

Otomatif3 Dilihat

suarablitar.com — Indonesia diingatkan untuk tidak hanya menjadi pasar otomotif yang dipenuhi produk-produk mobil impor, tetapi harus berupaya membangun dan memperkuat industri otomotif lokal. Peringatan ini disampaikan oleh Marketing Planning General Manager PT Toyota Astra-Motor (TAM), Resha Kusuma Atmaja.

Resha menekankan bahwa jika Indonesia hanya bergantung pada impor, akan muncul risiko bagi industri otomotif lokal. “Jika segalanya diimpor, maka akan ada risiko bagi bisnis industri otomotif Indonesia,” jelasnya pada acara GIIAS 2025 di ICE-BSD City, Tangerang.

Industri otomotif di Indonesia adalah sektor padat karya yang melibatkan sekitar 1,5 juta orang dari berbagai tingkatan. Produk mobil yang diimpor secara utuh tidak memberikan kontribusi terhadap industri otomotif nasional. Sejak berdiri di Indonesia pada 1971, Toyota telah menginvestasikan sekitar Rp 100 triliun dan mempekerjakan lebih dari 350 ribu orang.

Toyota tidak hanya memproduksi mobil untuk pasar domestik, tetapi juga mengekspor hasil rakitan Indonesia ke 100 negara, termasuk di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Dari 1987 hingga Maret 2025, Toyota Indonesia telah mengekspor secara kumulatif 2,8 juta unit mobil, dengan target mencapai 3 juta unit pada akhir 2025.