Nina Mengorbankan Segalanya untuk Mendirikan Panti Asuhan Kuntum Teratai

Nasional18 Dilihat

suarablitar.com — Nina Agustina (63) mendirikan Panti Asuhan Kuntum Teratai di Kampung Melayu Kecil III, Bukit Duri, Jakarta Selatan, pada tahun 2006. Keputusan ini dilakukan sebagai bentuk penerusan jejak orangtuanya yang juga melibatkan diri dalam dunia panti asuhan.

Dalam proses pendiriannya, Nina mengawali dengan mendirikan sekolah Raudhatul Athfal (RA) gratis pada tahun 2004, di kediamannya di Kebon Baru, Tebet. Ia merenovasi rumahnya menjadi ruang kelas dengan modal sekitar Rp 60 juta, yang digunakan untuk alat belajar dan permainan. “Modalnya non panti, rumah saya di sana harus direnovasi,” ujar Nina dalam wawancara.

Pada tahun 2006, Nina membeli rumah empat lantai untuk dijadikan panti asuhan dengan dana pribadi yang telah terkumpul. Saat ini, Panti Asuhan Kuntum Teratai mampu menampung 15-20 anak. Selain sebagai panti asuhan, fasilitas ini juga difungsikan sebagai PAUD, tempat belajar mengaji, serta day care gratis.

Nina menargetkan agar anak-anak yang dititipkan dapat memperoleh ijazah atau sertifikat untuk melanjutkan ke sekolah dasar, dengan penekanan pada pembelajaran menulis dan membaca. Ia juga menyediakan makanan gratis bagi anak-anak yang dititipkan, melalui dana subsidi silang dari panti.

Dengan pengalaman sebelumnya dalam mengurus panti asuhan, Nina terus berkomitmen meskipun tantangan menjalankan panti asuhan tidaklah mudah. “Saya senang. Karena waktu itu mamah dan papah saya mendirikan panti asuhan Kampung Melayu,” tutupnya.