Kolaborasi Delapan Negara Kembangkan Plasma Sebagai Terapi Penyakit Berat

Nasional8 Dilihat

suarablitar.com — Delapan negara, yaitu Indonesia, Jepang, India, Brasil, Argentina, Prancis, Belanda, dan Inggris, sepakat untuk berkolaborasi dalam pengembangan terapi berbasis plasma darah sebagai obat untuk berbagai penyakit. Kolaborasi ini diumumkan dalam konferensi internasional yang berlangsung di Jakarta.

Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat penelitian dan pengembangan produk medis menggunakan plasma darah yang diambil dari penyintas penyakit, termasuk COVID-19. Para ahli percaya bahwa terapi ini memiliki potensi untuk meningkatkan proses penyembuhan pasien dengan memanfaatkan antibodi dari individu yang telah sembuh.

Dalam acara tersebut, Menteri Kesehatan Indonesia menjelaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya fokus pada penelitian, tetapi juga mencakup aspek regulasi dan pengujian klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi plasma. “Kami berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih baik terhadap inovasi medis ini di negara berkembang,” terang Menkes.

Melalui kerja sama ini, masing-masing negara akan berbagi pengetahuan, sumber daya, dan teknologi, serta melakukan penelitian bersama yang diharapkan dapat menghasilkan obat yang efektif dalam waktu dekat. Pemerintah setempat juga mendorong partisipasi pihak swasta untuk mendukung pengembangan ini.

Sejumlah delegasi dari negara peserta mengungkapkan optimisme bahwa kolaborasi ini dapat menjadi langkah penting dalam memberikan solusi kesehatan yang lebih baik, khususnya dalam menghadapi pandemi dan penyakit menular di masa depan.