suarablitar.com — WV (12), siswa baru di SMPN 3 Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meminta untuk pindah sekolah setelah menjadi korban bullying dan pengeroyokan oleh sejumlah siswa senior. Meskipun telah memberikan maaf secara tertulis kepada pelaku, WV tidak merasa aman untuk tetap bersekolah di sana.
Kepala Polres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, mengonfirmasi bahwa WV tidak ingin melanjutkan pendidikan di SMPN 3 Doko. “Korban minta pindah sekolah,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (28/7/2025).
WV mengalami trauma psikis dan luka-luka akibat serangan yang terjadi pada Jumat (18/7/2025) saat program masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo, menyatakan bahwa kasus ini telah diselesaikan melalui jalur diversi, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Dalam proses ini, 14 siswa yang terlibat sebagai pelaku telah diidentifikasi, dan perdamaian telah dicapai antara korban dan pelaku. Pihak keluarga WV juga meminta agar anak mereka mendapatkan pendampingan untuk pemulihan psikologis.
Kasus ini menarik perhatian publik setelah video insiden tersebut viral di media sosial. Pihak kepolisian terus memantau kondisi WV dan memberikan dukungan dalam proses trauma healing.