suarablitar.com — Operasi Patuh Semeru 2025 mencatat hampir 12.000 pelanggaran lalu lintas di wilayah Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung selama dua minggu ini, dimulai dari tanggal 10 hingga 23 September 2025, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tertib berlalu lintas.
Menurut data yang dirilis oleh Polda Jawa Timur, pelanggaran terbanyak terjadi di kawasan perkotaan, di mana pengemudi tidak menggunakan sabuk keselamatan dan melanggar rambu lalu lintas. Selama operasi, polisi juga menindak tegas kendaraan yang tidak memenuhi standar keamanan.
Kepala Polda Jawa Timur, Irjen Pol. Teddy Minahasa, mengungkapkan bahwa Operasi Patuh Semeru merupakan langkah strategis untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. “Kami berharap dengan adanya operasi ini, kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan berlalu lintas akan meningkat,” katanya.
Selain menegakkan hukum, operasi ini juga melibatkan sosialisasi mengenai keselamatan berkendara. Polda Jawa Timur berencana untuk melanjutkan program-program serupa di masa mendatang guna menjaga ketertiban lalu lintas di jalan raya.
