suarablitar.com — Meta, perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg, baru-baru ini mengumumkan perekrutan sejumlah ahli kecerdasan buatan (AI) dari OpenAI dan Apple dengan kompensasi bernilai triliunan rupiah. Langkah ini bertujuan untuk menguatkan divisi Superintelligence Labs (MSL) yang didirikan awal tahun ini.
Di antara nama besar yang direkrut adalah Shengjia Zhao, yang sebelumnya berperan penting dalam pengembangan model AI generatif seperti ChatGPT dan GPT-4 di OpenAI. Zhao kini menjabat sebagai Chief Scientist di MSL, bertanggung jawab atas agenda riset Meta dalam bidang superintelligence.
Perekrutan ini juga mencakup sejumlah peneliti lain dari OpenAI, termasuk Jahui Yu, Shuchao Bi, Hongyu Ren, dan Trapit Bansal, yang akan fokus pada proyek multimodality di Meta. Selain itu, Meta merekrut ilmuwan dari perusahaan lain seperti Google DeepMind dan Anthropic.
Salah satu rekrutan paling signifikan adalah Ruoming Pang, mantan Head of Foundation Models di Apple, yang menerima tawaran lebih dari 200 juta dolar AS (sekitar Rp 3,2 triliun) untuk bergabung dengan Meta. Pang dikenal sebagai otak di balik Apple Intelligence dan generasi baru Siri.
Pengumuman ini dilakukan langsung oleh Zuckerberg melalui platform Threads pada tanggal 25 Juli 2025, menandakan komitmen perusahaan dalam memperkuat tim elite AI mereka.