suarablitar.com — Harni (53), pengasuh di Rumah Asuh Yatim Fadhila Islam, Cipayung, Jakarta Timur, telah menjalani perannya sebagai figur ibu bagi delapan anak yatim selama lima tahun terakhir. Harni, yang mulai mengasuh setelah rumah asuh berdiri, menganggap anak-anak tersebut sebagai anak sendiri.
“Saya menganggap mereka seperti anak sendiri,” ungkap Harni saat ditemui pada 28 Juli 2025. Setiap pagi, Harni membangunkan anak-anak untuk salat subuh, menyiapkan sarapan, dan memastikan mereka bersiap ke sekolah.
Dia menyadari bahwa anak-anak yang diasuhnya berasal dari latar belakang berbeda dan sering mengalami kehilangan orang tua. Menurut Harni, perhatian dan pengertian adalah kunci dalam mendampingi anak-anak tersebut. Ia menghindari sikap marah dan lebih memilih berbicara lembut saat anak-anak menghadapi kesulitan.
“Yang mereka butuhkan itu pengertian. Karena mereka enggak punya orangtua, perhatian itu yang utama,” tegasnya. Meski menghadapi keterbatasan perlengkapan dan dana, Harni mengingatkan anak-anak untuk tidak kehilangan semangat di tengah keterbatasan tersebut.
Harni mengharapkan anak-anak asuhnya dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan kuat, serta mampu menjaga diri dari pengaruh buruk lingkungan. “Yang penting mereka bisa bawa diri, enggak gampang goyah,” tutupnya.