Ijazah Tak Relevan Luhut Tantang Pikiran Pintar untuk Bangsa

Nasional14 Dilihat

suarablitar.com — Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai perdebatan mengenai ijazah tidak relevan terhadap kontribusi seseorang bagi negara. Pernyataan ini disampaikan saat peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia dan diskusi tentang pemikiran Dr. Sjahrir di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, pada Senin (28/7/2025).

Dalam acara tersebut, Luhut menyebutkan tiga nilai pemikiran Sjahrir, yaitu keadilan sosial, pembangunan manusia, dan akal sehat, yang perlu didukung oleh semua pihak. Ia juga mengingatkan bahwa fokus seharusnya terletak pada kontribusi individu terhadap negara, bukan pada status pendidikan mereka.

Luhut menegaskan bahwa dirinya pun tidak mengingat di mana ijazahnya disimpan. “Apa sih ijazah itu? Yang paling relevan itu apa yang kau berikan, kontribusikan pada negara ini,” ujarnya. Ia menekankan bahwa perdebatan mengenai ijazah hanya menciptakan keributan yang tidak perlu.

Lebih lanjut, Luhut menyerukan agar akal sehat diutamakan dalam diskusi untuk menjaga persatuan Indonesia di tengah perbedaan. “Perbedaan itu pasti ada, tetapi jangan dijadikan alat untuk berkelahi,” imbuhnya.