suarablitar.com — Blockchain merupakan inovasi teknologi yang memungkinkan pencatatan data secara transparan dan terdistribusi, menjadikannya sulit untuk dimanipulasi. Berbeda dengan sistem konvensional yang terpusat, blockchain menyimpan data di banyak komputer sekaligus, sehingga lebih aman.
Pengaplikasian teknologi ini tak hanya terbatas pada cryptocurrency seperti Bitcoin, tetapi juga merambah ke berbagai sektor, termasuk rantai pasok, perbankan, dan layanan publik. Untuk memahami lebih jauh, berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja blockchain dan berbagai jenisnya.
Blockchain berfungsi dengan mengajukan transaksi yang kemudian diubah menjadi blok data. Proses ini melibatkan jaringan komputer (node) yang memverifikasi transaksi melalui mekanisme konsensus seperti proof of work dan proof of stake. Setelah valid, blok tersebut ditambahkan ke rantai blok dan disalin ke semua node, menjadikannya sulit dipalsukan.
Terdapat empat jenis blockchain:
-
Public Blockchain: Jaringan terbuka yang dapat diakses siapa saja, contohnya Bitcoin dan Ethereum.
-
Private Blockchain: Hanya dapat diakses oleh pihak tertentu yang mendapat izin, seperti IBM Blockchain untuk rantai pasok makanan.
-
Hybrid Blockchain: Menggabungkan fitur public dan private, contohnya XinFin.
-
Consortium Blockchain: Dikelola bersama oleh beberapa organisasi untuk kolaborasi, cocok untuk industri yang melibatkan banyak pihak.
Blockchain terus mengalami perkembangan dan penerapan di berbagai sektor, menjadikannya teknologi yang penting untuk diperhatikan di era digital saat ini.