suarablitar.com — Setidaknya 35 orang tewas dalam serangan oleh pemberontak Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) di Komanda, timur laut Republik Demokratik Kongo, yang terjadi saat para jemaah berkumpul untuk berdoa di sebuah gereja Katolik. Insiden ini mengakhiri periode tenang di wilayah tersebut.
Menurut laporan AFP, serangan berlangsung pada malam hari dan dilaporkan oleh Dieudonne Katanabo, seorang tetua lingkungan setempat. “Kami mendengar suara tembakan di dekat gereja… sejauh ini kami telah melihat 35 jenazah,” ujarnya.
Pastor Aime Lokana Dhego dari paroki Blessed Anuarite menyampaikan bahwa di antara yang tewas terdapat setidaknya 31 anggota gerakan Perang Salib Ekaristi, serta beberapa orang muda yang diculik. Ia menambahkan bahwa tujuh jenazah lainnya ditemukan di kota tersebut.
Christophe Munyanderu, koordinator LSM Konvensi untuk Penghormatan Hak Asasi Manusia, menyebutkan kemungkinan total korban mencapai 38 orang. Sementara itu, Letnan Jules Ngongo, juru bicara militer setempat, mengonfirmasi terjadinya serangan namun tidak memberikan angka pasti mengenai korban.
Serangan ini menjadi yang terbesar sejak bulan Februari lalu, ketika ADF juga melancarkan serangan yang menewaskan 23 orang di wilayah Mambasa.