Rombongan Ramai di Mal Namun Tak Belanja

Nasional10 Dilihat

suarablitar.com — Fenomena “rojali” atau rombongan jarang beli muncul di pusat perbelanjaan Indonesia, menunjukkan bahwa meskipun jumlah pengunjung meningkat, aktivitas belanja masyarakat masih minim pasca-pandemi.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menyatakan bahwa banyak pengunjung pusat perbelanjaan datang hanya untuk bersosialisasi atau mencari hiburan tanpa melakukan transaksi. Ia menilai hal ini mencerminkan daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah, yang belum pulih sepenuhnya.

Alphonzus mengungkapkan bahwa meskipun suasana di mal terlihat ramai, aktivitas belanja tidak sebanding. Banyak konsumen saat ini lebih selektif dalam berbelanja, memilih produk dengan harga terjangkau atau hanya membeli saat ada diskon.

Perubahan pola konsumsi ini, menurutnya, terjadi akibat masyarakat yang lebih berhati-hati dalam mengatur pengeluaran setelah dampak pandemi.

Dengan demikian, fenomena rojali menjadi indikator penting untuk mengukur pemulihan daya beli masyarakat Indonesia.